HIMPUNAN MAHASISWA GEOGRAFI: REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL .quickedit { display:none; }
Diberdayakan oleh Blogger.
SELAMAT DATANG DI BLOG HIMPUNAN MAHASISWA GEOGRAFI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Minggu, 01 Mei 2011

REFLEKSI HARI PENDIDIKAN NASIONAL

Indonesia adalah negara yang memiliki ragam cara untuk menghargai jasa pahlawannya, khususnya tanggal 2 Mei 2011 yaitu Hari Pendidikan Nasional. Hari Pendidikan Nasional diperingati pada tanggal 2 Mei karena menurut sejarah bahwa seorang tokoh bernama Ki Hajar Dewantoro lahir pada tanggal dan bulan tersebut. Karena perjuangan beliau pada masa itu yang mengabdikan dirinya untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui bidang pendidikan, sehingga perjuangan beliau itulah bangsa indonesia menetapkan pada tanggal dan bulan tersebut sebagai
Hari Pendidikan Nasional atau bisa juga disebut Hari Kebangkitan Bangsa.
Banyak dari karya beliau yang saat ini menjadi landasan rakyat Indonesia dalam mengembangkan pendidikan, khususnya kalimat-kalimat filosofis seperti ING NGARSO SUNTOLODO, ING MADYO MANGUN KARSO, TUT WURI HANDAYANI (Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan).
Berbagai prestasi telah dicetak oleh para pelajar Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Kita bisa menyaksikan pelajar Indonesia yang mengikuti olimpiade matematika, Sains, Kimia, Fisika dll selalu menjadi juara pertama, kedua atau ketiga dengan piala baik medali emas, perak maupun perunggu. Setiap delegasi yang dikirim rata-rata membawa prestasi yang membawa nama harum bangsa Indonesia di tingkat internasional.
Pendidikan merupakan tolak ukur kemampuan seseorang, sehingga lumrah jika ada teori tentang pendidikan adalah proses memanusiakan manusia bahkan ada juga yang mengatakan bahwa pendidikan adalah transformasi ilmu antara pendidik dan peserta didik. Hari Pendidikan Nasional semestinya diperingati tidak hanya sebagai upaya mengenang seorang Ki Hajar Dewantoro semata, tapi lebih luas lagi kepada seluruh elemen yang mendukung kemajuan suatu bangsa.
Sudahkah pendidikan di Indonesia menanamkan jiwa nasionalisme pada anak bangsa? atau mendidik hanya sebatas memenuhi perabot rumah tangga? selama ini pendidikan selalu dikaitkan dengan biaya atau uang, bayar mahal maka pendidikan berkualitas, biaya pendidikan murah kadang dipertanyakan kualitasnya. Walau dalam hal ini jarang orang menanyakan tentang kaitan hari pendidikan nasional dengan kualitas pendidikan di Indonesia.
Mungkin dalam benak kita pendidikan di negeri ini belum beranjak melaju pesat menuju mutu yang memuaskan. Bila mau menengok ke belakang, ketika kemarin usai melaksanakan Ujian Nasional bagi siswa SMA/MA/SMK, raut wajah mereka banyak mengalami kekhawatiran akan hasil yang di capai dalam ujian tersebut. Harus seperti apakah yang bisa dilaksanakan oleh instuisi pendidikan kita? Apakah ini merupakan proses belajar yang salah ataukah kurang bergairahnya para siswa dalam mengikuti proses pendidikan setiap hari sehingga dikatakan gagal dalam pendidikan ?
Tujuan pemerintah menaikkan rata-rata hasil Ujian Nasional 5,5 bisa sangat difahami untuk menaikkan rating mutu pendidikan nasional. Namun banyak fihak yang menganggap bahwa hal tersebut sangat memberatkan siswa.
Ujian nasional sudah menjadi sesuatu yang wajar kalau bisa dipahami bersama. Tolok ukur yang ditetapkan oleh diknas berupa nilai batas minimal ujian akhir adalah sesuatu yang wajar. Hal ini untuk mendorong siswa belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat menyelesaikan pendidikan sekolah dengan baik. Walaupun keberhasilan seseorang tidak melulu ditentukan oleh nilai yang tinggi di atas kertas namun juga ditunjukkan dengan sikap dan perilaku siswa di masyarakat.
Kebocoran soal dan pemberian jawaban soal yang dilakukan oleh guru dengan tujuan membantu siswa atau mendongkrak prestasi siswa adalah suatu pembodohan. dunia pendidikanlah yang seharusnya masih bisa menjaga idealisme kejujuran. Namun demikian dunia pendidikan pun ikut tercoreng. Keprihatinan kita tidak sampai disitu, banyaknya sekolah-sekolah yang nasibnya tinggal menunggu roboh.
Semoga dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, pendidikan dapat menjalankan fungsinya sebaik mungkin dan bangsa Indonesia dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan di segala bidang dengan segera.

it's time to change ! we need a solution not a "Promise" !  mari bersama-sama perangi "kebodohan" ! buktikan pada negara lain kalau Indonesia BISA !

dikutip dari berbagai sumber

2 komentar:

Geograf Pendidikan mengatakan...

mari bersungguh-sungguh untuk turut memajukan pendidikan merah putih. jadilah bagian pelajar yg belajar dengan penuh tanggung jawab dan memegang teguh kejujuran.kunci untuk meningkatan mutu terletak pada regenerasinya, Lakukan apapun yang kita mampu bagi pendidikan.,*

ARDGISS Geografi mengatakan...

Sebentar lagi juga sudah mau hari pendidikan Nasional lagi nih...

Saatnya merefleksikan diri sejauh mana perubahan dunia pendidikan kita..

Salam Kenal,

Posting Komentar