HIMPUNAN MAHASISWA GEOGRAFI: Kesan dan Pesan PPLG 2010 .quickedit { display:none; }
Diberdayakan oleh Blogger.
SELAMAT DATANG DI BLOG HIMPUNAN MAHASISWA GEOGRAFI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Senin, 29 November 2010

Kesan dan Pesan PPLG 2010

DIARY MARU 2010

Hari ini PPLG, besok juga PPLG
Tiga hari PPLG, pasti sangat rame
Berlari tertawa terbahak
Hahahaha..hihihihi
Bersama teman geografi,
yang slalu ada menemaniku
semua semangat menjalani PPLG
dalam suka dan duka
ingin kukenang semuanya
diwaktu, hari ini dan nanti 
PPLG, eta pisan!


Begitulah lirik mars PPLG yang dengan semangatnya dinyanyikan oleh semua peserta PPLG 2010 di desa Jayagiri, Lembang. Lirik itu dinyanyikan seperti lagu ceria dari j-rock. Waah, bukan main suasana gegap gempita di tempat dengan ketinggian ±1630 m dpal itu. Belum lagi seruan lembut dari kakak-kakak panitia komisi disiplin (komdis) menambah panas suasana semakin terasa.
Senangnya berkesempatan mengikuti PPLG. Bukan kebohongan yang hiperbola bila dikatakan PPLG siang jadi kenangan, malam jadi impian. Itu merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, karena pertama, ini adalah kegiatan yang pastinya pertama kali dijalani oleh mahasiswa baru (maru) Jurusan Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Indonesia, angkatan 2010. Kedua, saat PPLG diadakan, para maru sudah mulai akrab dan menemukan kecocokan-kecocokan dalam bergaul. Dan yang ketiga, waktu persiapan PPLG hampir selalu bertumburan dengan jadwal kuliah yang sangat sulit untuk diganggu gugat.
                Banyak hal yang pasti sangat sulit untuk dilupakan berkenaan dengan PPLG ini. Medan yang sulit dilalui karena licin tersiram resipitasi, hawa yang dingin karena efek gradien thermometrik, bau menyengat karena uap belerang yang terbawa turun angin gunung. Aduh, sungguh pengalaman yang sangat berkesan.
                Ayo kita urutkan dari awal! Dari keberangkatan, jangan pernah berfikiran peserta akan di angkut menggunakan mobil mewah, bus atau angkot sekalipun karena faktanya peserta dan seluruh panitia harus melatih otot-otot betisnya selama perjalanan karena harus berdiri di dalam bak truck. Setelah melalui jalan yang menanjak dan berkelok-kelok, truck pun berhenti, sudah sampai? Hahaha, jauh panggang dari api. Peserta dan panitia masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki mendaki jalan setapak berkelok dan licin. Kesimpulan pertama, PPLG melatih kesabaran dan kewaspadaan.
                Setelah lemah, letih, lesu menjemput senja sampailah di lokasi perkemahan. Senangnya bisa istirahat, ah, lupakan dulu argumen itu karena harus ada tenda tempat bernaung selama kagiatan berlangsung. Kabut naik terbawa angin lembah, tenda selesai. Kesimpulan kedua, segera selesaikan satu masalah karena setelah itu masih ada masalah yang menanti di depan.
                Kegiatan demi kegiatan terus bergulir. Wah, terlalu banyak bila harus diceritakan satu persatu setiap detil kegiatannya. Intinya, seru! Kadang geli juga melihat kakak komdis yang (sesungguhnya) baik hati tapi di lapangan harus berakting menjadi sangat tegas plus galak, padahal gak ngaruh karena sudah ketahuan asalnya kakak komdis itu baik. Jadi, kesimpulannya lagi, kakak akting galak, maru pun akting pura-pura takut (peacei yaak kak :P).
                Beginilah yang bisa ditorehkan tentang PPLG 2010. Bukan karena malah mengetik atau ceritanya terbatas tapi tentu ada alasannya. Begini, setiap kenangan adalah penalaman, setiap pengalaman adalah pelajaran, setiap pelajaran harus diaplikasikan. Tidak penting bagaimana susah senangnya kegiatan PPLG itu diceritakan, namun makna dan pelajaran yang bermanfaatlah yang lebih penting. PPLG, eta pisan!
Salam geografi!

0 komentar:

Posting Komentar